3 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Duka Mendalam Sepakbola Indonesia
Jakarta – Tragedi Kanjuruhan meninggalkan luka mendalam bagi sepakbola Indonesia. Tepat 3 tahun lalu, pada 1 Oktober 2022, dunia sepakbola Tanah Air berduka setelah insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, merenggut 135 nyawa dan ratusan lainnya luka-luka.
Kronologi Singkat Tragedi Kanjuruhan
Insiden bermula setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3. Seusai peluit panjang, sejumlah suporter memasuki lapangan untuk menemui pemain. Kondisi ini memicu kekacauan yang kemudian dibalas aparat dengan tindakan represif.
Fakta Penting dari Tragedi Kanjuruhan
- Terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang.
- Korban jiwa mencapai 135 orang, sebagian besar akibat terinjak dan sesak napas.
- Gas air mata ditembakkan ke arah tribune, padahal dilarang FIFA.
- Banyak pintu stadion terkunci sehingga menimbulkan penumpukan massa.
- Laporan TGIPF menyebut ada gas air mata kadaluarsa yang digunakan.
Duka yang Masih Terasa
Sampai hari ini, keluarga korban masih memperjuangkan keadilan. Mereka menuntut agar semua pihak yang bertanggung jawab diproses hukum, bukan hanya pihak pelaksana lapangan.
“Tragedi ini bukan hanya soal sepakbola, tetapi juga tentang kemanusiaan dan keadilan,” ujar salah satu keluarga korban.
Pembelajaran untuk Masa Depan Sepakbola Indonesia
Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran berharga bahwa keselamatan suporter harus menjadi prioritas utama dalam setiap pertandingan. Evaluasi standar keamanan stadion, tata kelola pertandingan, dan profesionalisme aparat keamanan mutlak diperlukan.
Langkah yang Diharapkan:
- Penegakan hukum yang adil terhadap pihak yang terlibat.
- Perbaikan infrastruktur stadion sesuai standar FIFA.
- Pendidikan dan manajemen suporter yang lebih humanis.
- Peningkatan profesionalisme pengamanan pertandingan.
Tragedi Kanjuruhan akan selalu dikenang sebagai luka mendalam sepakbola Indonesia. Tiga tahun berlalu, duka itu masih nyata, dan perjuangan untuk menegakkan keadilan terus berlanjut.

