Nasib Emiten Dekat Kaesang: Saham Disuspensi, Rugi Ratusan Miliar, dan Isu PHK 200 Karyawan
Jakarta – Emiten afiliasi putra Presiden ke-7 Joko Widodo, Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) diterpa sejumlah isu miring sejak akhir 2024. Sampai saat ini, saham emiten tersebut disuspensi dari perdagangan lantaran belum menyampaikan laporan keuangan.

Saham PMMP Disuspensi Sejak Akhir 2024
Berdasarkan data perdagangan, saham PMMP tercatat disuspensi imbas belum menyerahkan laporan keuangan sejak akhir tahun 2024. Perseroan juga belum menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hingga enam bulan setelah tahun buku terakhir. Saat ini, harga PMMP berada di posisi Rp 50 per lembar.
Rugi Ratusan Miliar dan Penurunan Pendapatan
Dalam laporan terakhir yang diunggah perseroan pada 3 November 2024, PMMP membukukan kerugian US$ 15,26 juta (sekitar Rp 252,76 miliar, asumsi kurs Rp 16.564) hingga 30 September 2024. Angka ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencatat laba US$ 5,29 juta.
- Pendapatan turun 57,99% menjadi US$ 63,37 juta dari US$ 150,86 juta.
- Total aset tercatat US$ 299,26 juta per 30 September 2024.
- Liabilitas tercatat US$ 228,11 juta; ekuitas US$ 71,14 juta.
Kepemilikan Kaesang dan Nilai Investasi
Kaesang Pangarep melalui PT Harapan Bangsa Kita tercatat memiliki 188.240.000 saham PMMP (sekitar 7,27%). Jika dikalkulasikan dengan harga saham saat ini, kepemilikan tersebut bernilai sekitar Rp 9,41 miliar.
Isu PHK 200 Karyawan di Situbondo
Menurut informasi dari laman resmi DPRD Situbondo, PMMP dikabarkan melakukan PHK terhadap 200 karyawan di Situbondo. Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, M. Faisol, menyebut manajemen diminta memberikan penjelasan terkait pemutusan hubungan kerja dan dugaan perubahan nama perusahaan menjadi PT Landangan Makmur Situbondo (PT LMS).
Faisol menyatakan pihaknya meminta klarifikasi karena sejumlah mantan karyawan belum menerima hak-hak yang semestinya. Pernyataan ini mengundang perhatian publik terhadap kepatuhan perusahaan pada regulasi ketenagakerjaan.
Tunggakan Gaji dan Pernyataan Manajemen
Catatan BEI pada 28 Oktober 2024 menyebutkan PMMP sempat menunggak pembayaran gaji karyawan akibat menurunnya pendapatan operasional. Manajemen menyatakan penundaan tersebut bersifat sementara dan berkomitmen memenuhi kewajibannya kepada karyawan.
“Ada beberapa kewajiban tertunda akibat penurunan pendapatan, namun Perseroan berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pada seluruh karyawan Perseroan,” tulis manajemen PMMP.
Analisis Singkat dan Dampak ke Pasar
Penangguhan perdagangan saham, laporan keuangan yang tertunda, serta isu ketenagakerjaan dapat menurunkan kepercayaan investor. Untuk PMMP, pemulihan memerlukan laporan keuangan yang transparan, penyelesaian hak karyawan, dan rencana bisnis yang jelas agar suspensi dicabut dan likuiditas saham kembali pulih.
- Perbaiki kepatuhan pelaporan keuangan ke BEI.
- Selesaikan kewajiban ketenagakerjaan untuk meredam risiko hukum dan sosial.
- Sajikan rencana restrukturisasi operasional agar investor mendapat kejelasan arah usaha.
